Social Icons

Selasa, 18 Februari 2014

MENIKMATI CONTEKAN


Menyontek, sering kali dimaknai sebagai sebuah perbuatan yang ‘terlarang’ terlebih bagi seorang siswa ataupun mahasiswa yang masih dalam proses belajar.  Di sebuah lembaga pendidikan, yang notabene-nya adalah penyemai benih-benih integritas berupa trust, accountable, transparansi, dan hal lain yang sinonim. Perbuatan menyontek dicap sebagai sebuah tindakan amoral bagi seorang pelajar,  yang wajib dan harus dijauhi. 

Dalam konteks kehidupan yang riil, ternyata ‘menyontek’ itu adalah salah satu perbuatan yang baik. Saya ingin mengajak berpikir positif, bagaimana membaca kasus menyontek menjadi idiom positif yang harus diapresiasi. Dalam konteks psikologis, seseorang yang menyontek dalam menjawab soal-soal ujian misalnya,   dibutuhkan semangat keberanian, sampai merangsang kreativitas diantaranya mampu melakukan calculated risk, speed reading dan membiasakan bersikap second opinion.

Dalam  dunia fashion,  ketika kita berbicara tentang seorang desainer yang qualified yang namanya sangat dikenal bagi penikmat busana kelas mewah, maka nama-nama seperti Cristian Dior, Pierre Cardin, dan Jean Paul Gaultier, bisa menjadi jaminan sebuah kualitas adi busana, karena mereka adalah perancang busana kelas dunia.

Jean Paul Gaultier, adalah seorang perancang busana dengan sentuhan street style lahir pada 1952 di Perancis. Sebelum namanya berkibar sehingga terkenal di seantero dunia, ternyata pernah bekerja di studio desain milik Pierre Cardin. Kata pepatah Belanda, “Iedere expert is als Amateur begonnen.” Artinya, semua ahli memulai dengan amatir.

Pierre Cardin, lahir di tahun 1922 di Italia dan dibesarkan di Perancis. Sepanjang karir bisnisnya ia tekenal sebagai seorang pengusaha ketimbang seorang desainer. Terbukti, namanya yang terkesan mentereng itu dilekatkan dilebih dari 600 jenis produk. Dimanakah ia mengasah bakat bisnis dan desainernya?, salah satunya ternyata ketika ia menjabat sebagai pimpinan di studio desain milik Christian Dior pada tahun 1946. Tiga tahun kemudian, ia membangun usaha atas namanya sendiri.

Christian Dior, lahir pada tahun 1905 di Perancis dan meninggal pada tahun 1957 di Italia. Hingga saat ini namanya masih disandingkan sebagai legenda dalam dunia fashion. Di mana ia belajar cara merancang pakaian?  Salah satunya adalah ketika ia belajar dan berkarir  di fashion house-nya Robert Piquet pada tahun 1938. Delapan tahun kemudian, barulah ia mendirikan House of Dior.

Inilah yang dimaksud dengan menyontek. Jean Paul Gaultier menyontek dengan Pierre Cardin. Pierre Cardin menyontek dengan Christian Dior. Christian Dior menyontek dengan Robert Piquet. Maka jika kita berhasrat membuka lembaga kursus, langkah awalnya adalah berprofesi sebagai dosen adalah jalannya. Karena di tempat demikian kita bisa menyontek sesuatu yang originated dan genuine. Karena kehidupan itu sesungguhnya merupakan reduplikasi dari pola hidup orang lain. Dalam islam, sosok dan jiwa Rasulullah saw adalah reduplikasi yang patut di contoh.

Kenyataannya dalam kehidupan ini adalah, tidak sedikit orang yang salah dalam menyontek, seseorang yang ingin membangun toko alat olahraga, tetapi malah ia mencari pengalaman di industri pipa. Seseorang yang ingin membangun usaha catering, malah ia mencari pengalaman di dunia perbankan. maka dalam konteks ini, menyontek itu dibenarkan. Contekan yang paling genuine sifatnya dan menjadi motivasi besar kita adalah menyontek pengalaman pribadi. Bagaimana pengalaman pribadi misalnya bisa menjadi alat contekan yang paling berpengaruh.

Stephen Covey, dalam bukunya “Seven Habits of Highly Effective People”, mengatakan, begin with the end in mind. Hendaknya setiap langkah kecil yang anda ayunkan pada hari ini mengarah ke tujuan besar anda pada masa yang akan datang.  Itulah yang dilakukan oleh para perancang busana dunia terkenal yang namanya sudah disebutkan di atas. Pepatah Cina mengatakan, “Sung neng sheng qiao,” sinonim dengan pepatah orang inggeris, “Repetition creates mastery.”




Adaptasi dari buku, Ippho Santoso, 10 Jurus Terlarang, Penerbit PT. Elek Media Komputindo, Jakarta, Cet. Ke 14, 2010.
 

Kata-kata Bijak

Tidak ada pelaut ulung yang dilahirkan dari samudra yang tenang, tapi ia akan dilahirkan dari samudra yang penuh terpaan badai, gelombang dan topan. (D. Farhan Aulawi)

Bercita-citalah setinggi langit, karena kalaupun engkau jatuh, engkau masih duduk di antara bintang-bintang. (Anonim)

Banyak hal yang dapat diselesaikan dalam satu hari, sayangnya, hari itu kita perlakukan sebagai hari esok. (Anonim)

Manusia dapat hidup empat puluh hari tanpa makan, sekitar tiga hari tanpa air, sekitar delapan menit tanpa udara, tapi, hanya satu detik jika tanpa harapan. (Hal Lindsey)

Visi tanpa aksi seperti mimpi di siang bolong. Aksi tanpa visi adalah mimpi buruk. (Peribahasa Jepang).

Ketika muda, tidak ada bintang, tidak ada pacar, dan kalau gagal bisa mencoba terus. (Richard Branson)

Jika anda dapat memimpikannya, maka anda akan dapat melakukannya. (Walt Disney)

Sukses itu sulit, tapi lebih sulit lagi kalau tidak sukses. (Akbar Kaelola)

Sample Text

coming soon....................................coming soon....................................coming soon....................................coming soon....................................coming soon....................................coming soon....................................coming soon....................................coming soon....................................

Sample Text

coming soon....................................coming soon....................................coming soon....................................coming soon....................................coming soon....................................coming soon....................................coming soon....................................coming soon....................................
 
Blogger Templates